I. PENDAHULUAN
Pola pikir dalam memahami agama islam pada setiap orang sangat berbeda-beda. Ada beberapa metode yang ada saat ini, yang digunakan dan dipelajari oleh mahasiswa di berbagai perguruan tinggi negeri. Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, menimbulkan penafsiran dan pemahaman yang berbeda-beda pada setiap ahli bidang ilmu dan tokoh-tokoh pemikir terkemuka.
Pada makalah ini akan dibahas aneka metode pemikiran dalam studi Islam di Indonesia. Diantaranya metode pemikiran modern, pendidikan Islam, metode tekstual dan kontekstual, serta metode muqaranah madzhab.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Metodologi pemikiran modern
2. Metodologi pendidikan Islam
3. Metodologi tekstual dan kontekstual
4. Metodologi muqaranah madzhab
III. PEMBAHASAN
1. Metodologi Pemikiran Modern
Pemikiran modern dapat diartikan arah pemikiran yang maju menuju kepada pembaharuan. Menurut Muhammad Abduh, terdapat 2 macam metodologi pemikiran modern, yaitu:
a. Pemikiran modern yang sekuler, yakni pemikiran yang menjaga aqidah Islam, tetapi juga mengaplikasikan pemikiran barat sebagai hukum positif. Pemikiran ini cenderung kepada sekularisme, yang bertujuan memisahkan agama dan negara dan menjadikan hukum positif barat sebagai pengganti syariat Islam yang masih memerlukan pembenahan. Prinsip-prinsip tersebut telah diterapkan di Turki tahun 1924, dan juga diterapkan di negara-negara lain. Namun, dengan sikap netral terhadap tradisi dan lembaga-lembaga agama Islam.
b. Pemikiran modern yang agamis, yakni pemikiran yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai mobilisasi rohani dan keagamaan. Pemikiran ini menerapkan aqidah dan syari’at Islam sebagai sumber hukum paling utama dalam kehidupan beragama.
2. Metodologi Pendidikan Islam
Menurut UU RI No. 2 tahun 1989 pendidikan Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, danlatihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Sedangkan Ki Hajar Dewantara mendefinisikan pendidikan Islam adalah daya upaya untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelect),dan tubuh anak yang antara satu dan yang lainnya saling berhubungan agar dapat memajukan kesempurnaan hidup[1]. Bisa ambil kesimpulan bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam. Metodologi pendidikan Islam merupakan cara atau usaha yang dilakukan untuk kegiatan bimbingan dan pengajaran dalam memahami Islam. Metodologi pendidikan Islam adalah jalan atau proses yang harus dilalui dimana faktor iman dan kemampuan bertakwa dalam perilaku pribadi dan sosial, dijadikan pusat program kurikuler baik di lembaga pendidikan umum maupun keagamaan[2].
Metode yang digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup umat Islam sebaiknya metode yang digali dalam sumber-sumber pokok ajaran Islam sendiri. Metode tersebut juga berdasarkan pada pendekatan ilmu dan teknologi[3]
Ada beberapa metode yang digunakan dalam pendidikan Islam, diantaranya:
a. Ta’lim
Ta’lim diartikan juga sebagai pengajaran. Biasanya ta’lim ini salah satunya adalah ceramah yang biasa digunakan oleh para pendidik dalam mengajar. Ta’lim merupakan metode dasar dalam pendidikan.
b. Tabyiin
Metode ini biasanya pendidik harus menjelaskan materi atau objek dengan benar supaya materi tersebut benar-benar jelas dan dimengerti oleh orang tersebut.
c. Tafshil
Pendidik harus menjelaskan secara detail tentang persoalan yang dibahas. Penjelasan tersebut tidak dikarang atau dibuat-buat serta mempunyai sumber yang jelas yang menyangkut persoalan tersebut.
d. Tafhim
Metode ini digunakan pendidik untuk memberikan kesamaan persepsi mengenai benda, permasalahan, ataupun kasus yang dibicarakan.
3. Metodologi Tekstual dan Kontekstual
Tekstual dapat diartikan mengacu pada teks. Metodologi tekstual menekankan pada signifikansi teks-teks sebagai kajian Islam dengan merujuk pada sumber-sumber suci dalam Islam, terutama Al-Qur’an dan Hadits. Pemahaman hukum mengacu apa adanya yang tertera dalam Al-Qur’an atau Hadits. Tidak memandang latar belakang sosial dan kultur masyarakat dan faktor yang melatarbelakangi permasalahan yang terjadi.
Metodologi kontekstual merupakan metode untuk memahami dalam kerangka konteksnya, baik ruang dan waktu. Pendekatan ini merupakan perangkat komplementer yang menjelaskan motif-motif kesejahteraan dalam ritual Islam, untuk memperkuat asumsi bahwa Islam merupakan entitas yang komprehensif yang melingkupi elemen normatif dan elemen praksis, selain itu menepis pandangan bahwa Islam itu radikal dan keras. Metode ini juga mengacu pada sumber-sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan Hadist, akan tetapi dipahami secara berbeda dengan metodologi tekstual, dilihat dari waktu, latar belakang sosial, kultur budaya serta faktor penyebab dan akibatnya.
4. Metodologi Muqaranah Madzhab
Secara etimologi muqaranah berarti membandingkan. Membandingkan dua hal atau dua perkara atau lebih. Menurut bahasa madzhab berarti jalan atau tempat yang dilalui. Muqaranah madzhab yaitu bidang yang mengkaji dan membahas tentang hukum yang terdapat dalam berbagai madzhab dengan membandingkan satu sama lain agar dapat melihat tingkat kehujjahan yang dimiliki oleh masing-masing madzhab tersebut, serta mencari segi-segi persamaan dan perbedaannya.
IV. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan diantaranya:
1. Pemikiran modern dapat diartikan arah pemikiran yang maju menuju kepada pembaharuan, pemikiran ini ada dua macam yaitu metode pemikiran modern yang sekuler dan agamis.
2. Metodologi pendidikan Islam merupakan cara atau usaha yang dilakukan untuk kegiatan bimbingan dan pengajaran dalam memahami Islam.
3. Metodologi tekstual menekankan pada signifikansi teks-teks Al-Qur’an dan Hadits sebagai kajian Islam dan mengacu apa adanya yang tertera dalam Al-Qur’an atau Hadits. Metodologi kontekstual merupakan metode untuk memahami dalam kerangka konteksnya, baik ruang dan waktu.
4. Metodologi muqaranah madzhab yaitu cara memahami Islam dengan membandingkan hukum yang terdapat dalam berbagai madzhab.
V. PENUTUP
Demikian makalah yang telah kami susun. Dalam penyusunan dan penyampaian materi masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami butuhkan demi kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hakim, Atang. Metodologi Studi Islam. 2000. Cet. Pertama. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arifin, Muzayyin. Kapita Selekta Pendidikan Islam. 2003. Jakarta: Bumi Aksara
Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam. 2000. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Zuhairini, dkk. Filsafat Pendidikan Islam. 1995. Cet. Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.